Kamis, 28 Februari 2013

AKSI JMPPK 12-12-2012



PESERTA AKSI JMPPK JAWA TENGAH


TANPA MENGENAL LELAH PARA PETANI MENUNTUT HAK-HAK'nya

suasana di dalam DPRD PROPINSI antara pihak pemerintah dan petani

aksi tearikal penolakan tambang PT.semen di pegunungan karst

Senin, 18 Februari 2013

PABRIK SEMEN MENYEJAHTERAKAN SIAPA ???

JARINGAN MASYARAKAT PEDULI PEGUNUNGAN KENDENG (JMPPK REMBANG)

terkait dengan aksi kawan JMPPK REMBANG pada tanggal 13 febuari 2013 tentang penyelamatan pegunungan kendeng_
JMPPK-REMBANG menilai pabrik semen indonesia melanggar peraturan daerah (PERDA) NO.14 tahun 2011 tentang rencana tata ruang wilayah (RTRW) kabupaten rembang, JMPPK menyatakan tapak pabrik semen indonesia yg berada di empat desa kecamatan gunem yaitu desa tegal dowo,kajar,timbrangan dan pasucen serta kadiwono, kecamatan bulu masuk kawasan kars cekungan watu putih yang di lindungi sesuai pasal 19 PERDA No.14.  di dekat lokasi letak pabrik terdapat cekungan alam morfologi kars yg berkembang sangat baik pasalnya di daerah tersebut memiliki lapisan atau lubang2 pada bebatuan,lembah kering,gua,air bawah tanah,dan mata air , dari cekungan watu putih lahir seratus lebih sumber mata air yang menghidupi warga sekitar di daerah tersebut selama ratusan bahkan ribuan tahun lamanya, daerah cekungan watu putih memiliki daerah imbuhan 7500 hektar, dg resapan terjauh berupa sumber mata air sumber semen yg berjarak kurang lebih 21 kilometer, mata air merupakan sumber air bersih bagi pasokan air untuk daerah rembang dan sekitarnya,, di daerah pasucen juga terdapat goa purba yaitu gua pajangan gua joglo dan gua jagung,,
di desa tegal dowo juga terdapat beberapa sumber mata air abadi,,
jika pabrik semen indonesia tetap ingin menguruk pegunungan kendeng (kawasan kars) maka goa2 sejarah,sumber mata air,tumbuhan ,binatang akan mustah dan pastinya akan berdampak kepada kehidupan masyarakat,,, air akan kerap sekali susah di carai dan beberapa gua sejarah yg mestinya untuk pembelajaran akan termakan oleh alat2 berat,,,,

https://www.facebook.com/media/set/?set=a.327667747345339.68967.100003063499050&type=3

Jumat, 15 Februari 2013

TOLAK TAMBANG PASIR BESI DI PATI JAWA TENGAH

warga dan beberapa solidaritas anti tambang pasir besi di utara pantai jawa,,,tepatnya di ds kembang kec.dukuhseti kab pati,, melakukan penanaman mangruf untuk mencegah abrasi,, baik dari alam maupun dari manusianya sendiri,,,,
\






sekarang tidak hanya bahaya dari alam yg murka yg telah di perkosa,,, tapi sudah ke praktek2 pemerintah dan negara korporasi untuk membuat bencananya sendiri,,,
tolak tambang pasir besi di desa kembang kecamatan dukuh seti kab pati,,,

Sabtu, 02 Februari 2013

peninggalan sejarah di indonesia




Pada sekitar tahun 865 sebelum masehi, telah terjadi peperangan antara Wangsa Syailendra dan Wangsa Sanjaya.
Setelah pemerintahan yang di pimpin oleh Raja Rakai Panangkaran, Kerajaan Mataram Hindu terpecah menjadi dua pemerintahan yaitu :
1. Pemerintahan Syailendra Budha yang berkuasa di daerah Jawa Tengah sebelah selatan.
2. Pemerintahan Syailendra Hindu yang berkuasa di sekitar daerah pegunugan Dieng, Jawa Tengah.
Pada pemerintahan Syailendra telah didirikan beberapa Candi, seperti Candi Borobudur, Candi Kalasan, Candi Mendut, Candi Prambanan, Candi Sewu, dan lain-lain.
Candi-candi yang dibangun tersebut biasanya digunakan untuk  tempat pemujaan, penyimpanan abu jenazah raja-raja atau para pendeta Hindhu-Budha
Raja-raja yang pernah memerintah Mataram Hindhu setelah Raja Rakai Panangkaran berdasarkan Tulisan yang terdapat di Prasasti Belitung adalah :
1. Sri Maharaja Rakai Panunggalan.
2. Sri Maharaja Rakai Warak.
3. Sri Maharaja Rakai Garung.
4. Sri Maharja Rakai Pikatan.
Dan pada masa pemerintahan Sri Maharaja Rakai Pikatan, pemerintahan Syailendra Budha dan Syailendra Hindhu berhasil disatukan kembali.
Dan raja-raja an memerintah kerajaan Mataram untuk selanjutnya adalah :
1. Sri Maharaja Rakai Kayuwangi.
2. Sri Maharaja Rakai Watuhumalang.
3. Sri Maharaja Watukura Dyah Balitung, yang memerintah sekitar tahun 900 sebelum masehi.
4. Raja Daksa, yang  memerintah pada tahun 915 sebelum masehi.
5. Raja Tulodong.
6. Raja Wawa.
7. Empu Sendok, yang bergelar Maha Raja Rakai Hino Sri Isyana Wikramadharmotunggadewa.